Monday, September 16, 2013

Kembalinya Habib Munzir ke Rahmatullah.. al-fatihah

Bismillah..

Berita sedih Telah Kembalinya Al-Habib Munzir al Musawwa (Pemimpin Majelis Rasulullah) Kerahmatullah.. 
Tarikh 15/9/2013, waktunya 15.30 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Innalillahiwainna ilaihirajiun. Al-Fatihah. 
sumber sila klik


Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa atau lebih dikenal dengan Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 23 Februari 1973. Ia adalah pimpinan Majelis Rasulullah, majelis dzikir terbesar.




Salasilah/nasab Habib Munzir al-Musawa :

Munzir bin Fuad bin Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin Ahmad bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin Sulaiman bin Yaasin bin Ahmad Almusawa bin Muhammad Muqallaf bin Ahmad bin Abubakar Assakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi Alghayur bin Muhammad Faqihil Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Marbath bin Ali Khali’ Qasim bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Arrumiy bin Muhammad Annaqibm Ali Al Uraidhiy bin Jakfar Asshadiq bin Muhammad Albaqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein Dari Sayyidatina Fathimah Azahra Putri Rasul saw


::Mimpi Habib Munzir bertemu Rasullullah s.a.w::


AlHabib Mundzir AlMusawa : Aku teringat mimpiku beberapa minggu yang lalu. Aku berdiri dengan pakaian lusuh bagai kuli yang bekerja sepanjang hari, di hadapanku Rasulullah saw berdiri di pintu kemah besar dan megah, seraya bersabda, "Semua orang tak tega melihat kau kelelahan wahai Munzir, aku lebih tak tega lagi… kembalilah padaku, masuklah kedalam kemahku dan istirahatlah….”
Kujenguk dalam kemah mewah itu ada Guru Mulia (Habib Umar bin Hafidz) seraya berkata, "Kalau aku bisa keluar dan masuk ke sini kapan saja, tapi Engkau wahai Munzir jika masuk kemah ini kau tak akan kembali ke dunia."
Maka Rasulullah saw terus mengajakku masuk, "Masuklah... kau sudah kelelahan… kau tak punya rumah di dunia (memang saya hingga saat ini masih belum punya rumah). Tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu adalah di sini bersamaku… serumah denganku… seatap denganku…. makan dan minum bersamaku.... masuklah!"
Lalu aku berkata, "Lalu bagaimana dengan Fatah Jakarta? 
(Fatah tegaknya panji kedamaian Rasulullah saw).”

Maka beberapa orang menjawab di belakangku, 
“Wafatmu akan membangkit kan ribuan hati untuk meneruskan cita2 mu..! masuklah...!
Lalu malaikat Izrail as. menggenggamku dari belakang, ia memegang dua pundakku, terasa seluruh uratku sudah digenggamannya, seraya berkata, "Mari… ku antar kau masuk... mari…"
Maka kutepis tangannnya dan aku berkata, “Saya masih mau membantu Guru Mulia saya.”

Maka Rasulullah saw memerintahkan Izrail as untuk melepaskanku. Aku terbangun…. Semalam ketika aku rebah dalam kegelapan kulihat dua tamu bertubuh cahaya, namun wajahnya tidak bertentuk kecuali hanya cahaya. Ia memperkenalkan bahwa ia adalah Izrail as. Kukatakan padanya, "Belum… belum... aku masih ingin bakti pada Guru Muliaku… pergilah dulu!” Maka ia pun menghilang raib begitu saja. 


Tahun 1993 aku bermimpi berlutut di kaki Rasulullah saw, menangis rindu tak kuat untuk ingin jumpa. Maka Sang Nabi saw menepuk pundakku, “Tenang dan sabarlah.. . sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah kumpul bersamaku." 
Usia saya kini 39 tahun. Dilahirkan pada 23 Februari 1973

Peradangan otak ini adalah penyakit terakhirku. Aku senang wafat dengan penyakit ini, karena Rasulullah saw beberapa bulan sebelum wafatnya terus mengeluhkan sakit kepala. Salam rinduku untuk kalian semua jamaah Majelis Rasulullah saw kelak, jika terjadi sesuatu padaku maka teruskan perjuanganku… 
ampuni kesalahanku… kita akan jumpa kelak dengan perjumpaan yang abadi...







Hadith: 
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr bin al-Ash r.a: Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah tidak akan mengambil kembali ilmu (agama) dengan mengambilnya dari (dalam hati) manusia, tetapi mengambilnya kembali dengan kematian para ulama hingga tidak bersisa, lalu orang ramai akan mengambil orang-orang bodoh sebagai pemimpinnya yang apabila orang-orang itu bertanya kepada mereka, mereka akan memberikan jawapan-jawapan yang tidak didasarkan kepada ilmu. Maka mereka akan berada dalam kesesatan dan menyesatkan orang lain.
Huraian Hadith: Sila Klik

No comments:

Post a Comment

Terima kasih kerana sudi melawati blog ini dan memberikan komen..
Mudah2an Allah merahmati kita.. Allah humma Amin!